.
.
.
.
.

Apakah ini Cinta???

Cinta adalah suatu pokok bahasan yang tak pernah ada habisnya untuk dibahas. karena emang cinta berada dimana saja, kepada siapa saja, dan tak pernah ada yang tau kapan datangnya cinta.
Sebelum berteriak “Gw Cinta Ama LO!” atau "Saya Cinta sama Kamu" atau "I Love You", lebih baik baca dulu artikel berikut, mungkin saja bisa jadi suatu pertimbangan...

Apakah telapak tangan Kamu berkeringat, hati Kamu deg-degan, suara Kamu tersangkut di tenggorokan?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka.

Tangan Kamu tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi berahi.

Apakah Kamu bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tetapi Kamu sedang mujur.

Apakah Kamu menginginkannya karena Kamu tahu dia akan selalu di samping Kamu?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian.

Apakah Kamu masih bersamanya karena semua orang menginginkannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan.

Apakah Kamu menerima pernyataan cintanya karena Kamu tidak mau menyakiti hatinya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan.

Apakah Kamu bersedia memberikan semua yang Kamu sukai demi dia?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati.
----------------------------------------------------------------
Apakah Kamu masih bersamanya karena campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan dan sangat membutakan?
Itulah cinta.

Apakah Kamu masih menerima kesalahannya karena hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?
Itulah cinta.

Apakah Kamu tertarik pada orang lain, tapi masih bersamanya dengan setia?
Itulah cinta.

Apakah Kamu rela memberikan hati Kamu, kehidupan Kamu, dan kematian Kamu?
Itulah cinta.

Apakah hati Kamu tercabik bila dia sedih?
Itulah cinta.

Apakah Kamu menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup tegar?
Itulah cinta.

Apakah matanya melihat hati Kamu yang sesungguhnya dan menyentuh jiwa Kamu secara dalam sampai terasa nyeri?
Itulah cinta

Benarkah itu semua???
hhaha....Gunakan akal sehat Mu, kamu lah yang mampu menilainya...:) 

Pria Sejati

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya,,
“Ibu, ceritakan kepadaku tentang Ikhwan sejati.”
Sang ibu tersenyum dan menjawab,

“Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,,Tetapi dari kasih sayangnya pada orang sekitar.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,,
Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya,,
Tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat kerja,,
Tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,,
Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,,
Tetapi dari hati yang ada dibalik itu.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja,,
Tetapi dari komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbell yang dibebankan,,
Tetapi dari tabahnya ia menjalankan liku kehidupan.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya dia membaca Al-Qur’an,,
Tetapi dari konsistennya menjalankan apa yang ia baca.”
Setelah itu ia kembali bertanya,

“Siapakah yang dapat memenuhi criteria seperti itu, Ibu?”
Sang ibu memberinya buku dan berkata,
“Pelajari tentang dia.”
Ia pun mengambil sebuah buku Muhammad, judul yang tertulis dibuku itu.

(inspiring word – deshinta)
kutip dari vianadia