.
.
.
.
.

Pria Sejati

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya,,
“Ibu, ceritakan kepadaku tentang Ikhwan sejati.”
Sang ibu tersenyum dan menjawab,

“Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,,Tetapi dari kasih sayangnya pada orang sekitar.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,,
Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya,,
Tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat kerja,,
Tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,,
Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,,
Tetapi dari hati yang ada dibalik itu.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja,,
Tetapi dari komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbell yang dibebankan,,
Tetapi dari tabahnya ia menjalankan liku kehidupan.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya dia membaca Al-Qur’an,,
Tetapi dari konsistennya menjalankan apa yang ia baca.”
Setelah itu ia kembali bertanya,

“Siapakah yang dapat memenuhi criteria seperti itu, Ibu?”
Sang ibu memberinya buku dan berkata,
“Pelajari tentang dia.”
Ia pun mengambil sebuah buku Muhammad, judul yang tertulis dibuku itu.

(inspiring word – deshinta)
kutip dari vianadia

0 komentar:

Posting Komentar

give a comment